Liburan
semester genap tahun ajaran 2013/2014 sudah dimulai~
Tapi
masa liburan gue belum selesai. Karena kalian tau, setiap masuk tahun ajaran baru tugas gue sebagai kakak bertambah satu,
yaitu mendaftarakan adek gue masuk sekolah. Dari jaman masuk SMP sampai masuk
SMA. Bayangin aja men, gue dulu pas daftar SMP SMA sampai kuliah disuruh
sendiri. Lah sekarang mereka gue yang mendaftarkan -____- /tidak adil/
Ceritanya
nih adek gue ada 3, yang pertama naik kekelas 2 SMA, yang kedua baru mau
mendaftar ke SMA, dan yang terakhir baru kelas 2 SMP. Soo.. otomatis liburan gue
ini diisi dengan berbagai macam ke-ribet-an pendaftaran.
For your information,
di Kabupaten Bekasi ini pertama kalinya menggunakan sistem real time online untuk
pendaftaran SMP dan SMA/SMK. Dan jujur aja menurut gue ini NGERIBETIN!
Sebelumnya
gue sering mendengar cerita dari teman-teman gue yang sekolah di Jogja. Di Daerah
Istimewa Yogyakarta, dari dulu sistem pendaftaran sekolah selalu menggunakan
nilai Ujian Nasional sebagai syarat satu-satunya untuk mendaftar. Dan itu
menjadikan Ujian Nasional sebagai patokan/passing
grade. Ada 3 tahap dalam proses pendaftaran ini, yaitu Tahap 1 – Jalur Reguler,
Tahap 2 – Rayonisasi, dan tahap 3 – Jalur khusus
Untuk
siswa dengan hasil UN yang sangat menakjubkan tentu mudah untuk mencari sekolah
atau memasuki sekolah yang diminatinya. Lah kalau siswa yang nilai UN-nya
kecil, mau sekolah dimana?
NOTE : Tulisan
ini gue buat dari hasil pengetahuan dan pengalaman gue. Dan ini baru hari kedua
pendaftaran tahap 1, untuk selanjutnya bakal gue update kembali blog ini :D
Sistem
real time online ini, memang dapat dipantau
sering-sering, prosedur awalnya dapat dilakukan dirumah dengan mengisi biodata
secara online di http://siap-ppdb.com/ dengan cara memasukan 12
digit Nomer Perserta pada saat Ujian Nasional, membenarkan data yang sudah ada/mengisi
data seperti nama orang tua, alamat, dll, kemudian menentukan pilihan sekolah
yang diurutkan berdasarkan prioritas daftar.
Menentukan
pilihan pendaftaran ini menurut gue sangat fatal dan harus dipikirkan secara
sungguh-sungguh. Karena sekali data sudah selesai diinput dan siap print, kalian sudah tidak bisa
merubahnya. Kalau salah ya seperti nasi sudah menjadi bubur, hanya penyesalan
yang datang. (seperti adikku T-T)
Selanjutnya
memverifikasi data kesekolah yang dituju, dengan membawa persyaratan yang telah
ditentukan. Dan gue sangat dongkol, karena di sekolah pilihan pertama adek gue,
di SMAN 1 Cikarang ***** untuk melakukan verifikasi data aja harus mengambil
nomer antrian. Gue aja yang datang hari Selasa dapat nomor antrian untuk Hari
Jumat. Padahal disekolah itu sepi -____-
no sense huh?
Seharusnya,
yang datang pada hari itu langsung mengambil nomor antrian untuk hari itu juga,
karena pendataran seperti ini gak membludag
seperti antri sembako -,- alhasil karena harus verifikasi data hari Jumat, adek
gue gak bisa memantau hasilnya di real time
online. Sangat menyebalkan bukan? Dan bikin senam jantung -_-
Setelah
selesai, kalian akan mendapatkan nomer pendaftaran dan secara otomatis kalian
sudah masuk dalam seleksi alam –eeeeh salah—seleksi penerimaan siswa baru.
Bagaimana
nih pengurutannya?
Pengurutan
didasarkan atas Nilai Akhir (Nilai UN + nilai prestasi, makanya ada yang NA-nya
menapai 120 lebih) dan prioritas sekolah. As
usual, siswa yang mempunyai nilai akhir tinggi akan diprioritaskan pada
sekolah pilihan pertama. Ketika pada pilihan pertama nilai siswa tersebut
dibawah kuota maka dia akan dilempar pada pilihan kedua, dan begitu juga untuk
pilihan ketiga.
Yang
gue maksud dengan dibawah kuota adalah begini. Setiap sekolah kan memiliki
kapasitas untuk pendaftaran Tahap 1 ini, yaitu 50% dari kuota (kursi yang
tersedia). Sebagai contoh, misalnya SMA asam-basa memiliki kursi kosong
sebanyak 180 kursi. Urutan dari 1-180 ini didasarkan pada nilai akhir. Misalnya
lagi, Baekhyun memiliki NA sebesar 28,12 ketika selesai daftar dia berada di
urutan 179 untuk sekolah pilihan pertama, tetapi jika ada siswa yang mempunyai
NA lebih besar dari Baekhyun, secara otomatis Baekhyun akan diturunkan dari
posisi 179 menjadi 180 dan begitu seterusnya hingga pada sekolah pilihan
ketiga. Alhasil jika nilai NA-nya kecil, sulit sekali mendapatkan sekolah
favorite.
Bagaimana
kalau mau ngubah urutan priotitas sekolah?
Seperti
yang gue jelasin sebelumnya, data yang sudah siap print tidak dapat dirubah
kembali. Jadi berfikirlah sebelum kalian memilih sekolah. Saran dari gue sih
ya, mending kalau mau cari aman kalian ngisi data onlinenya jangan pada hari
pertama karena pasti belum semua siswa mendaftar dan hasil akhirnya belum dapat
diprediksi, itu kalau kalian pingin diterima pada tahap 1.
Lalu
bagaimana kalau tidak diterima pada tahap 1?
Ada
tahap 2, yaitu Rayonisasi. Siswa bisa memilih sekolah pada rayon (kecamatan) yang telah ditetapkan berdasarkan domisili
tempat tinggal. Gue juga belum terlalu paham dengan bagaimana proses pada
seleksi ini
Lalu
bagaimana kalau tidak diterima pada tahap 2, lagi?
Ada
tahap 3, yaitu jalur khusus. Kenapa dibilang jalur khusus? Karena ini jalur
yang hanya dibuka ketika dibutuhkaan saja aliad kalau ada kursi kosong, /ehh kok kesannya serem banget/ jadi
kalau misalnya sekolah itu mempunyai kuota 346 kursi, tetapi sampai pada tahap
2 masih menyisakan beberapa kursi akibat dari siswa yang mengundurkan diri
setelah selesai tahap 1 atau ada sebab lainnya. Maka siswa yang tidak lolos
pada tahap 1 dan 2, yang belum pernah mendaftar bisa memilih sekolah manapun
yang masih memiliki kuota kosong. Hasil seleksinya didasarkan atas Nilai
sekolah+Nilai UN.
Menurut
pendapat gue ya, sistem ini masih banyak kekurangan dimana-mana, dan dengan
sistem ini tidak berpihak kepada siswa yang nilai UN-nya kecil. Membuat sulit
mencari sekolah! Pada awalnya web-nya sering down (tapi alhamdulillah gue gak
pernah mengalami web down), tidak ada media untuk bertanya, pliiiis lah buat
apa mereka bikin official facebook
atau twitter kalau yang nanya aja gak
dijawab! (gue masih sensi akibat nanya ke Dosen dan diacuhkan) dan lagi-lagi
kurang sosialisasi!
Note
: sebenarnya ada sih contact person-nya Cuma buat yang udah daftar aja, lah
kalo belum daftar tapi pengen nanya gimana dong -____-
Gue
sebagai orang awam yang pertama kali mendaftarkan adik gue buat masuk SMA aja
udah dibuat bingung setengah mati. Yaaaah namanya juga baru pertama kali menghadapi
sistem seperti ini, bisa dimaklumi lah /sedikit/
Tetapi
gue salut banget sama sistem real time ini, memang lebih memudahkan siswa sih. Jadinya
mereka Cuma harus berfokus pada UN untuk menghasilkan nilai yang maksimal dan
gak perlu lagi belajar untuk seleksi penerimaan siswa dengan tes tertulis dan
real time onlinye diupdate dengan cepat. Sehingga memudahkan akses dalam
memantau hasilnya, selanjutnya ada 3 tahapan yang memberi kesempatan kepada
siswa dengan nilai akhir yang kecil.
PS
: Buat kalian yang tahun ini memasuki kelas 6 SD atau 3 SMP, gue saranin kalian
belajar lebih keras untuk memperolh nilai UN yang maksimal. Supaya tidak
menyesal, okey?
More
information :
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalo misal kita udah daftar di tahap 1, terus pilih 2 sekolah. nah di kedua sekolah ini kita gagal alias ketendang ampe kaga ada namanya lagi. bisa gak daftar disekolah lain lagi?
BalasHapuskak di setiap tahap kakak bisa milih 3 sekolah dan bisa di sekolah yg sama tapi beda jurusan
BalasHapus