WHAT'S ON THIS BLOG

Selasa, 24 Juni 2014

Ribetnya PPDB Online



Liburan semester genap tahun ajaran 2013/2014 sudah dimulai~
 
Tapi masa liburan gue belum selesai. Karena kalian tau, setiap masuk tahun ajaran  baru tugas gue sebagai kakak bertambah satu, yaitu mendaftarakan adek gue masuk sekolah. Dari jaman masuk SMP sampai masuk SMA. Bayangin aja men, gue dulu pas daftar SMP SMA sampai kuliah disuruh sendiri. Lah sekarang mereka gue yang mendaftarkan -____- /tidak adil/

Ceritanya nih adek gue ada 3, yang pertama naik kekelas 2 SMA, yang kedua baru mau mendaftar ke SMA, dan yang terakhir baru kelas 2 SMP. Soo.. otomatis liburan gue ini diisi dengan berbagai macam ke-ribet-an pendaftaran.

For your information, di Kabupaten Bekasi ini pertama kalinya menggunakan sistem real time online untuk pendaftaran SMP dan SMA/SMK. Dan jujur aja menurut gue ini NGERIBETIN!

Sebelumnya gue sering mendengar cerita dari teman-teman gue yang sekolah di Jogja. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari dulu sistem pendaftaran sekolah selalu menggunakan nilai Ujian Nasional sebagai syarat satu-satunya untuk mendaftar. Dan itu menjadikan Ujian Nasional sebagai patokan/passing grade. Ada 3 tahap dalam proses pendaftaran ini, yaitu Tahap 1 – Jalur Reguler, Tahap 2 – Rayonisasi, dan tahap 3 – Jalur khusus 

Untuk siswa dengan hasil UN yang sangat menakjubkan tentu mudah untuk mencari sekolah atau memasuki sekolah yang diminatinya. Lah kalau siswa yang nilai UN-nya kecil, mau sekolah dimana?

NOTE : Tulisan ini gue buat dari hasil pengetahuan dan pengalaman gue. Dan ini baru hari kedua pendaftaran tahap 1, untuk selanjutnya bakal gue update kembali blog ini :D

Sistem real time online ini, memang dapat dipantau sering-sering, prosedur awalnya dapat dilakukan dirumah dengan mengisi biodata secara online di http://siap-ppdb.com/ dengan cara memasukan 12 digit Nomer Perserta pada saat Ujian Nasional, membenarkan data yang sudah ada/mengisi data seperti nama orang tua, alamat, dll, kemudian menentukan pilihan sekolah yang diurutkan berdasarkan prioritas daftar.

Menentukan pilihan pendaftaran ini menurut gue sangat fatal dan harus dipikirkan secara sungguh-sungguh. Karena sekali data sudah selesai diinput dan siap print, kalian sudah tidak bisa merubahnya. Kalau salah ya seperti nasi sudah menjadi bubur, hanya penyesalan yang datang. (seperti adikku T-T)

Selanjutnya memverifikasi data kesekolah yang dituju, dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan. Dan gue sangat dongkol, karena di sekolah pilihan pertama adek gue, di SMAN 1 Cikarang ***** untuk melakukan verifikasi data aja harus mengambil nomer antrian. Gue aja yang datang hari Selasa dapat nomor antrian untuk Hari Jumat. Padahal disekolah itu sepi  -____- no sense huh?
 
Seharusnya, yang datang pada hari itu langsung mengambil nomor antrian untuk hari itu juga, karena pendataran seperti ini gak membludag seperti antri sembako -,- alhasil karena harus verifikasi data hari Jumat, adek gue gak bisa memantau hasilnya di real time online. Sangat menyebalkan bukan? Dan bikin senam jantung -_-

Setelah selesai, kalian akan mendapatkan nomer pendaftaran dan secara otomatis kalian sudah masuk dalam seleksi alam –eeeeh salah—seleksi penerimaan siswa baru. 

Bagaimana nih pengurutannya?

Pengurutan didasarkan atas Nilai Akhir (Nilai UN + nilai prestasi, makanya ada yang NA-nya menapai 120 lebih) dan prioritas sekolah. As usual, siswa yang mempunyai nilai akhir tinggi akan diprioritaskan pada sekolah pilihan pertama. Ketika pada pilihan pertama nilai siswa tersebut dibawah kuota maka dia akan dilempar pada pilihan kedua, dan begitu juga untuk pilihan ketiga.

Yang gue maksud dengan dibawah kuota adalah begini. Setiap sekolah kan memiliki kapasitas untuk pendaftaran Tahap 1 ini, yaitu 50% dari kuota (kursi yang tersedia). Sebagai contoh, misalnya SMA asam-basa memiliki kursi kosong sebanyak 180 kursi. Urutan dari 1-180 ini didasarkan pada nilai akhir. Misalnya lagi, Baekhyun memiliki NA sebesar 28,12 ketika selesai daftar dia berada di urutan 179 untuk sekolah pilihan pertama, tetapi jika ada siswa yang mempunyai NA lebih besar dari Baekhyun, secara otomatis Baekhyun akan diturunkan dari posisi 179 menjadi 180 dan begitu seterusnya hingga pada sekolah pilihan ketiga. Alhasil jika nilai NA-nya kecil, sulit sekali mendapatkan sekolah favorite.

Bagaimana kalau mau ngubah urutan priotitas sekolah?

Seperti yang gue jelasin sebelumnya, data yang sudah siap print tidak dapat dirubah kembali. Jadi berfikirlah sebelum kalian memilih sekolah. Saran dari gue sih ya, mending kalau mau cari aman kalian ngisi data onlinenya jangan pada hari pertama karena pasti belum semua siswa mendaftar dan hasil akhirnya belum dapat diprediksi, itu kalau kalian pingin diterima pada tahap 1.

Lalu bagaimana kalau tidak diterima pada tahap 1?

Ada tahap 2, yaitu Rayonisasi. Siswa bisa memilih sekolah pada rayon (kecamatan)  yang telah ditetapkan berdasarkan domisili tempat tinggal. Gue juga belum terlalu paham dengan bagaimana proses pada seleksi ini
 
Lalu bagaimana kalau tidak diterima pada tahap 2, lagi?

Ada tahap 3, yaitu jalur khusus. Kenapa dibilang jalur khusus? Karena ini jalur yang hanya dibuka ketika dibutuhkaan saja aliad kalau ada kursi kosong, /ehh kok kesannya serem banget/ jadi kalau misalnya sekolah itu mempunyai kuota 346 kursi, tetapi sampai pada tahap 2 masih menyisakan beberapa kursi akibat dari siswa yang mengundurkan diri setelah selesai tahap 1 atau ada sebab lainnya. Maka siswa yang tidak lolos pada tahap 1 dan 2, yang belum pernah mendaftar bisa memilih sekolah manapun yang masih memiliki kuota kosong. Hasil seleksinya didasarkan atas Nilai sekolah+Nilai UN.

Menurut pendapat gue ya, sistem ini masih banyak kekurangan dimana-mana, dan dengan sistem ini tidak berpihak kepada siswa yang nilai UN-nya kecil. Membuat sulit mencari sekolah! Pada awalnya web-nya sering down (tapi alhamdulillah gue gak pernah mengalami web down), tidak ada media untuk bertanya, pliiiis lah buat apa mereka bikin official facebook atau twitter kalau yang nanya aja gak dijawab! (gue masih sensi akibat nanya ke Dosen dan diacuhkan) dan lagi-lagi kurang sosialisasi!

Note : sebenarnya ada sih contact person-nya Cuma buat yang udah daftar aja, lah kalo belum daftar tapi pengen nanya gimana dong -____-

Gue sebagai orang awam yang pertama kali mendaftarkan adik gue buat masuk SMA aja udah dibuat bingung setengah mati. Yaaaah namanya juga baru pertama kali menghadapi sistem seperti ini, bisa dimaklumi lah /sedikit/

Tetapi gue salut banget sama sistem real time ini, memang lebih memudahkan siswa sih. Jadinya mereka Cuma harus berfokus pada UN untuk menghasilkan nilai yang maksimal dan gak perlu lagi belajar untuk seleksi penerimaan siswa dengan tes tertulis dan real time onlinye diupdate dengan cepat. Sehingga memudahkan akses dalam memantau hasilnya, selanjutnya ada 3 tahapan yang memberi kesempatan kepada siswa dengan nilai akhir yang kecil. 

PS : Buat kalian yang tahun ini memasuki kelas 6 SD atau 3 SMP, gue saranin kalian belajar lebih keras untuk memperolh nilai UN yang maksimal. Supaya tidak menyesal, okey?

More information : 

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kalo misal kita udah daftar di tahap 1, terus pilih 2 sekolah. nah di kedua sekolah ini kita gagal alias ketendang ampe kaga ada namanya lagi. bisa gak daftar disekolah lain lagi?

    BalasHapus
  3. kak di setiap tahap kakak bisa milih 3 sekolah dan bisa di sekolah yg sama tapi beda jurusan

    BalasHapus